Dukung Maluku Sebagai Lumbung Ikan Nasional, BPPP Ambon Melatih Nelayan SBB

Tanggal 11 sampai 16 April di kampus Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan (BPPP) Ambon berlangsung Pelatihan Pembuatan dan Pengoperasian Alat Tangkap Rawai Dasar. Sebanyak 30 orang nelayan dari Desa Waimahu dan Desa Waihatu Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) Maluku, dilatih oleh tenaga pelatih profesional BPPP Ambon.

Menurut Silvester Simau, Kepala BPPP Ambon, pelatihan penangkapan ikan dengan menggunakan rawai dasar yang dilaksanakan di wilayah Maluku termasuk Kabupaten SBB adalah dalam rangka mendukung pencanangan Maluku sebagai Lumbung Ikan Nasional. Hal ini dititikberatkan pada penerapan teknologi penangkapan ikan yang ramahlingkungan.

Indra Cahya, instruktur Penangkapan Ikan BPPP Ambon yang ikut melatih pada pelatihan ini mengatakan, rawai dasar adalah alat penangkapan ikan yang tidak tergolong baru di Indonesia, tetapi alat penangkapan ikan ini belum berkembang di daerah Maluku. Pada kegiatan pelatihan ini, peserta diberikan keterampilan membuat alat tangkap rawai dasar yang konstruksinya selektif, ramah lingkungan serta disesuaikan dengan kondisi perairan di lokasi usaha penangkapan ikan mereka. Kegiatan praktek pengoperasian rawai dasar dilaksanakan di Perairan Negeri Ureng Kabupaten Maluku Tengah menggunakan body kasko KM. Cahaya Martha Alfons milik BPPP Ambon.

Para peserta merasa bahagia dapat mengikuti pelatihan ini.Menurut peserta,bagaikan anak yang terlupakan, nelayan dari Desa Waihatu dan Desa Waisamu adalah nelayan tradisional yang selama ini termarjinalkan dan baru mendapat sentuhan melalui kegiatan pelatihan ini. “Kami sangat berterimakasih kepada BPPP Ambon yang yang telah memberikan kesempatan bagi kami untukmengembangkan diri pada kegiatan ini, kami berharap melalui pelatihan ini Desa Waihatu dan Desa Waisamu dapat dikenal sehingga mendapat perhatian lebih lanjut dari pemerintah ”ungkap Adam salah seorang peserta dari Desa Waihatu.

Pada acara penutupan pelatihan, Kepala BPPP Ambon Silvester Simau menyatakan akan menindaklanjuti permintaan peserta untuk melaksanakan pelatihan-pelatihan selanjutnya termasuk pelatihan pembuatan rumpon. Silvester juga mendorong para peserta untuk membentuk kelompok usaha bersama yang kokoh agar dapat mengaplikasikan apa yang diperoleh dari kegiatan pelatihan ini sehingga nelayan Desa Waisamu dan Desa Waihatu bisa sejahtera, dan Maluku benar-benar menjadi Lumbung Ikan Nasional, Semoga…!

(Agussalim)