Home » Berita » Gill Net Hasil Rakitan Peserta Pelatihan di Merauke Berhasil Meraih Tangkapan Memuaskan

Gill Net Hasil Rakitan Peserta Pelatihan di Merauke Berhasil Meraih Tangkapan Memuaskan

Satu dari beberapa rangkaian kegiatan Pelatihan Pembuatan dan Pengoperasian Jaring Insang (Gill Net) di Kabupaten Merauke adalah kegiatan praktek pengoperasian alat tangkap gill net. Gill net atau jaring insang yang dioperasikan adalah alat tangkap yang telah dirakit sendiri oleh peserta dibawah bimbingan Pelatih dari BPPP Ambon, Agussalim dan Helmy Polnaya. Kegiatan praktek ini terbilang sukses karena hanya dalam waktu singkat, setelah setting (penurunan jaring) hanya sekitar 15 menit lalu jaring diangkat (hauling) dan hasilnya berupa puluhan ekor beberapa jenis ikan. Ikan yang tertangkap di antaranya adalah ikan kurau, kakap, baronang, gaca-gaca dan sembilang (ikan duri khas Merauke).

Penangkapan ikan dengan gill net ini dilakukan di perairan Kumbe pada hari Sabtu, 18 Maret 2017. Hasilnya adalah ikan sebanyak sekitar 30 kg yang diperoleh dalam waktu singkat. Menurut para nelayan yang menjadi peserta pelatihan, keberhasilan operasi penangkapan ikan dengan jaring insang hasil praktek tersebut menunjukkan bahwa hitungan jumlah pelampung, jumlah pemberat dan jumlah mata jaring antar pelampung dan antar pemberat adalah tepat. Dengan demikian metode yang dilatihkan tersebut sangat baik untuk diterapkan oleh masyarakat nelayan di Merauke dan di tempat lain.

Pada kesempatan praktek tersebut berbagai materi disampaikan oleh Agussalim. Sebelum berangkat dari fishing base ke fishing ground, peserta diingatkan lagi tentang metode pengoperasian jaring yang terdiri atas setting, menunggu dan hauling. Setting dimulai dengan menurunkan bagian jaring berupa pemberat dan pelampung tanda, dilanjutkan dengan jaring sampai pada pelampung tanda dan jangkar, atau bagian tali selambar yang diikat pada kapal. Setting dilakukan setelah lebih dahulu memposisikan kapal dengan baik. Jaring diturunkan dengan memposisikan antara 45 – 90 derajat terhadap arah arus. Masa menunggu bisa berlangsung cepat dan bisa juga lama, tergantung ikan sudah banyak tertangkap atau belum. Setting dilakukan dimulai dari pelampung tanda yang terakhir diturunkan, atau dari tali selambar yang diikat pada kapal. Jaring ditarik ke kapal dengan cepat sambil melepaskan ikan-ikan yang tertangkap pada jaring. Bagian jaring yang ditarik ke kapal langsung dipisahkan antara pelampung, badan jaring dan pemberat agar mudah dirapikan dan gampang digunakan kembali pada operasi berikutnya.

Pada kesempatan operasi penangkapan ikan dengan gill net di perairan Kumbe ini, pelatih Agussalim langsung mempraktekkan cara penanganan ikan di atas kapal. Peserta diarahkan untuk segera melepaskan ikan-ikan pada jaring dan segera dimasukkan ke dalam box setelah sebelumnya ikan tersebut dicuci bersih dan box sterofoam diisi dengan batu es yang sudah dihancurkan menjadi kristal-kristal yang lebih kecil. Penanganan ini dilakukan untuk segera mengendalikan laju penurunan mutu ikan hasil tangkapan ketika ikan masih berada pada fase pre rigor dan belum sampai memasuki fase rigormortis (perubahan tekstur menjadi kejang). Peserta diperkenalkan tentang pentingnya rantai dingin dimana suhu ikan berada pada suhu dingin (nol derajat) sampai ke tangan konsumen. Para peserta mengakui bahwa selama ini mereka tidak mempraktekkan hal tersebut karena tidak membawa es pada operasi penangkapan ikan. Menurut mereka pengetahuan pada pelatihan ini sangat berharga, bukan hanya pada proses membuat jaring tapi juga pengoperasian dan penanganan hasil tangkapan.

Berita oleh : Agussalim

Baca Juga

Sosialisasi Gratifikasi dan Benturan Kepentingan (Conflict of Interest) kepada pihak Eksternal BPPP Ambon

Dalam upaya Pembangunan Zona Integritas menuju Wilayah Bebas Dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih Dan …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *