Bottom Long Line Berhasil Dibuat Para Nelayan Peserta Pelatihan di BPPP Ambon

Pelatihan Bottom Long line yang berlangsung selama enam hari sejak tanggal 7 sampai 12 Juli di BPPP Ambon berhasil dilaksanakan dengan baik. Hal itu ditandai dengan keberhasilan para peserta pelatihan membuat rangkaian alat rawai dasar atau bottom ling line. Selanjutnya alat tangkap tersebut dioperasikan di perairan teluk Ambon oleh lima kelompok, dan alat tersebut tidak mengalami kendala dalam pengoperasiannya.

Alat tangkap bottom long line termasuk dalam kategori alat yang ramah lingkungan sesuai peraturan FAO tentang Code of Condust for Responsible Fisheries (CCRF) dimana alat tersebut sangat selektif dan tidak merusak lingkungan. Bottom long line sangat sesuai dengan kontur atau tofografi perairan Maluku yang banyak memiliki terumbu karang sehingga memiliki potensi penangkapan ikan demersal yang cukup besar. Ikan-ikan target alat tangkap ini adalah ikan demersal atau ikan dasar perairan yang banyak menghuni terumbu karang seperti kerapu, kakap, kakatua, kulir pasir, baronang, bubara (kuwe) dan sebagainya. Ikan-ikan target tangkapan tersebut termasuk dalam golongan ikan dengan nilai ekonomis penting.

Dalam pelatihan yang diawaki oleh 3 orang pelatih tersebut, peserta tidak saja mendapatkan materi tentang bagaimana membuat dan mengoperasikan alat tangkap bottom longline tetapi juga dilatihkan bagaimana proses penanganan ikan yang baik dan benar, menerapkan rantai dingin, dan pentingnya menjaga mutu hasil tangkapan karena akan berpengaruh terhadap kualitas pangan yang dikonsumsi oleh masyarakat secara nasional. Peserta juga dilatih menghitung biaya-biaya dan profit dari profesi nelayan dengan berbagai alat tangkap dalam materi manajemen usaha penangkapan ikan. Para peserta menyatakan sangat puas dengan pelatihan tersebut karena mendapatkan berbagai pengetahuan baru yang akan bermanfaat untuk peningkatan kualitas hidup mereka melalui upaya penangkapan ikan yang lebih baik.