Home » Berita » Pelatihan Pakan Ikan Buatan untuk Pakan Ikan Mandiri

Pelatihan Pakan Ikan Buatan untuk Pakan Ikan Mandiri

Senin, 15 Februari 2021, pukul 10.00 WIT, berlangsung pembukaan Pelatihan Pakan Ikan Buatan yang diselenggarakan oleh BPPP Ambon. Hadir pada pembukaan ini Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan KP, Dr. Lilly Aprilia Pregiwati, S.Pi, M.Si dan Kepala BPPP Ambon, Abubakar, S.St.Pi, M.Si. Hadir pula Kepala Dinas perikanan dan yang mewakili Kepala Dinas perikanan kabupaten asal peserta. Peserta pelatihan berjumlah 120 orang yang berasal dari empat kabupaten yakni Biak Numfor, Pulau Morotai, Kepulauan Sula, dan Kepulauan Tanimbar yang turut didampingi oleh penyuluh perikanan. Pelatihan akan berlangsung selama 20 jam pembelajaran (JP) secara daring, dengan komposisi 30:70 persen teori dan praktek. Kegiatan pelatihan ini didampingi oleh penyuluh pendamping di empat lokasi kabupaten tersebut.
Kepala BPPP Ambon, Abubakar, dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan budidaya ikan khususnya di Indonesia Timur terkendala pada mahalnya harga pakan. Sementara sekitar 60-70% biaya operasional pada kegiatan usaha budidaya perikanan adalah untuk pengadaan pakan. Sehingga BPPP Ambon berinisiatif membuat pelatihan pakan ikan buatan kepada para pelaku utama /pembudidaya, dengan tujuan untuk peningkatan produktivitas usaha budidaya ikan sekaligus mendukung program KKP dalam peningkatan produksi budidaya. Melalui pelatihan ini diharapakan pelaku usaha budidaya bisa membuat formulasi pakan buatan.
Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan KP, Lilly Aprilia, dalam kesempatan saat memberikan sambutan dan membuka pelatihan ini menyampaikan banyak hal kepada para peserta, diantaranya bahwa Menteri KKP, Sakti Wahyu Trenggono, telah mengusung misi di antaranya bahwa produksi budidaya harus ditingkatkan disamping PNBP dari bidang perikanan tangkap. Selanjutnya dia menyampaikan bahwa berbicara terkait budidaya ikan adalah gerakan pakan mandiri. Biaya pakan harapannya bisa ditekan dengan membuat pakan sendiri. Bagaimana kita membuat pakan ikan dengan kompisisi tertentu dan menggunakan bahan baku lokal, yang kualitasnya bisa sama atau mendekati pakan pabrikan yang selama ini kita pakai. Hal lain juga bahwa keberlanjutan pakan harus bisa dibuat dari bahan baku yang tersedia secara berkelanjutan. Sehingga perlu dilihat pada masing-masing titik pelatihan, agar kegiatan budidaya ini bisa berlangsung dari hulu ke hilir. Agar kontinuitas pembuatan pakan mandiri ini bisa berlangsung. Salah satu caranya yang sudah diterapkan saat ini adalah sertifikasi tepung ikan, dimana pakan yang disertifikasi adalah pakan yang memenuhi standar untuk dapat digunakan.
Lebih lanjut Kapuslatluh juga berpesan kepada penyuluh agar bisa berperan untuk menumbuhkan kelompok yang berusaha membuat pakan ikan buatan. Menurutnya, Menteri KKP juga ingin agar kampung ikan yang sudah eksis di lokasi wilayah kerja Satminkal BPPP Ambon untuk ditingkatkan pengembangannya untuk membantu pemulihan ekonomi nasional. Empat lokasi asal peserta pelatihan saat ini bisa menjadi analisa utama kita, apa yang mejadi andalan pada kabupaten ini. Selain itu perlu dipelajarai terkiat perbedaan pakan ikan air tawar dan pakan ikan air laut. Seperti kita ketahui bahwa saat ini terdapat pakan ikan alternatif berupa magot, yang merupakan bahan protein untuk ikan. Lilly juga berharap kepada penyuluh, agar kegiatan yang dilakukan ini bisa dikloning dengan kata lain peserta bisa mengajar kelompok yang dekat dengan mereka, sehingga tidak hanya bermanfaat bagi peserta tetapi juga bagi masyarakat di sekitarnya. Semoga apa yang kita lakukan bisa membantu peningkatan pendapatan masyarakat, pungkasnya.

Baca Juga

PENGADAAN JASA LAINNYA ORANG PERORANGAN (PJLP)TAHUN 2024 BPPP AMBON

Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi di Balai Pelatihan danPenyuluhan Perikanan (BPPP) Ambon, kami …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *