Home » Berita » Pelatihan Diversifikasi Pengolahan Hasil Perikanan, Mendukung Maluku LIN, Mendapat Apresiasi Anggota DPD RI

Pelatihan Diversifikasi Pengolahan Hasil Perikanan, Mendukung Maluku LIN, Mendapat Apresiasi Anggota DPD RI

Senin, 22 Februari 2021, pukul 10.00 WIT, Anna Latuconsina, SH, selaku Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Dapil Maluku, hadir membuka kegiatan Pelatihan Diversifikasi Pengolahan Hasil Perikanan yang diselenggarakan oleh BPPP Ambon. Pada undangan yang kedua di Bulan Februari ini, Anna kembali menyampaikan apresiasi yang besar kepada BPPP Ambon, Puslatluh dan BRSDM KP. Menurut Anna, mempersiapkan kapasitas SDM sangat penting terutama untuk peningkatan kesehjahteraannya. Tak akan ada artinya M-LIN jika kita tidak tau memanfaatkannya. Kita di Maluku seringkali melihat nelayan mengambil ikan cukup banyak tetapi tidak tau cara menyimpannya, sehingga kadang ikan-ikan tersebut dibuang atau dikubur karena tidak laku terjual. Saya tau betul ibu-ibu di Maluku sangat gigih memanfatkan hasil tangkapan suaminya.
Selajutnya Anna menyatakan bahwa M-LIN sangat berkorelasi dengan pariwisata. Sehingga diharapkan pengunjung wisata Maluku bisa pulang membawa ole-ole dari maluku berupa hasil olahan ikan. Sebagian ibu-ibu sudah mengolah sisik ikan jadi aksesoris, dan kita butuh jenis olahan lain yang bernilai ekonomis tinggi. Saya sebagai wakil daerah sangat bangga dengan ibu-ibu di Maluku, mereka sangat semangat tetapi mereka kekurangan ilmu, untuk menjadikan sumber pendapatan mereka menambah income suaminya untuk kesejahteraan. Anna berharap program M-LIN bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan kesehjahteraan masyarakat. Oleh karenanya sekali lagi terimakasih yang sebesar-besarnya kepada KKP atas dukungannya terhadap M-LIN, papar Anna.
Pada acara pembukaan pelatihan ini hadir pula Kepala Badan Riset SDM KP, Prof. Ir. Sjarief Widjaya, Ph.D, FRINA, Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan KP, Dr. Lilly Aprilia Pregiwati, Kepala Dinas kelautan dan Perikanan Maluku Dr. Haris Anwar, dan Kepala BPPP Ambon, Abubakar, S.St.Pi, M.Si. Hadir pula Kepala Dinas perikanan kabupaten asal peserta yakni Kabupaten Buru, Buru Selatan dan Kepulauan Tanimbar. Peserta pelatihan berjumlah 90 orang. Pelatihan akan berlangsung selama 20 jam pembelajaran (JP) secara daring, dengan komposisi 30:70 teori dan praktek. Kegiatan pelatihan ini didampingi oleh penyuluh pendamping di tiga lokasi kabupaten tersebut.
Kepala BRSDM KP, Prof. Ir. Sjarief Widjaya, Ph.D, FRINA, dalam sambutannya mengingatkan bahwa bapak ibu sekalian yang tinggal di Maluku seyogyanya dapat memanfaatkan potensi suberdaya alam yang ada untuk kesejahteraan. Syarief berempati pada para nelayan dan ibu nelayan, bahwa pada saat nelayan mencari ikan tetu saja tidak bisa memilih ikan mana yang kita tangkap dan ikan mana yang disukai pembeli. Sehingga sebagian ikan hasil tangkapan ada yang tidak terjual dan dibawa pulang. Oleh karena itu ikan-ikan tersebut harus mampu dimanfaatkan. Denga demikian diperlukan keterampilan khusus bagi nelayan dan ibu nelayan untuk bisa membuat ikan-ikan tadi lebih tahan lama. Syarief menambhakan bahwa ikan yang tidak laku terjual bisa dibawa pulang, yang selanjutnya dihaluskan menjadi surimi, yang akan menjadi bahan dasar produk-produk olahan perikanan seperi nuget, sosis, kaki naga, dll. Putra-putri kita kadang ingin menu tambahan atau variatif, sehingga produk ini bisa jadi alternatif buat mereka dengan tetap memperoleh gizi tinggi. Disamping olahan tersebut kita juga perlu penguasaan teknologi agar produk bertahan lama, kemasan yang menarik, merek dagang dan sebagainya, sehingga suatu ketika Anda akan dikenal sebagai pelaku usaha olahan ikan, misalnya Abubakar Fish Product, pungkas Syarief.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, Dr. Haris Anwar, dalam kesempatan yang sama menyampaikan bahwa Maluku memiliki luas 93% laut, yang menjadikan Maluku sebagai penyumbang sekitar 36,7% produk perikanan nasional. Haris menyampaikan bahwa Maluku berada pada 3 wilayah pengelolaan perikanan atau WPP, yakni 714, 715, dan 718. Maluku memiliki 1.340 pulau dengan garis pantai sepanjang 10.630 km, garis pantai ini sagnat potensial untuk budidaya ikan, pariwisata dan diversivikasi olahan perikanan. Maluku juga memiliki wilayah pelayanan berupa pelabuhan ikan yakni PPN, PPP dan PPI. Semua hal tersebut bisa dioptimalkan dalam dalam rangka mendukung Maluku Lumbung Ikan Nasional (MLIN).
Selanjutnya Haris menyampaikan bahwa Tujuan Program MLIN antara lain adalah menjamin ketersediaan stok sumber daya ikan secara berkelanjutan, serta mewujudkan pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan yang efektif dan efisien. Grand desain MLIN bisa dijadikan acuan bagi Pemerintah Pusat. Untuk itu Pemerintah Provinsi Maluku telah menyiapkan lahan di Salahutu Malteng untuk pusat industrialasiasai MLIN yang terintegrasi dengan International Fish Market dan Ambon Fish Market, pabrik es, cold storage dan pabrik olahan, industri perikanan dan industri lainnya. Pengembangan pasat indurtri ini telah mendapat dukungan dari 12 gugus pulau, atau 11 Kab/kota di Maluku. Pusat industri ini diharapkan menjadi pintu ekspor di kawasan Timur Indonesia. Dalam sambutannya, Haris juga memberikan apresiasi kepada Puslatluh BRSDM dalam peaksanaan pelatihan PHP ini, kegiatan ini sangat relevan dalam mendukung M-LIN, sehingga diharapakan akan memberikan dampak ekonomi yang tinggi bagi pelaku usaha, berdaya saing dan produknya bahkan bisa diekspor.
Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan KP, Dr. Lilly Aprilia, S.Pi, M.Si, dalam laporannya juga turut menyampaikan bahwa salah satu tujuan pelatihan ini adalah pelaku utama, nelayan atau ibu-ibu nelayan dapat memperpanjang masa simpan produk hasil tangkapan mereka, serta meningkatkan nilai jual produk perikanan. Selain itu pelatihan ini juga dilaksanakan dalam rangka mendukung Program Maluku sebagai Lumbung Ikan Nasional.

Baca Juga

PENGADAAN JASA LAINNYA ORANG PERORANGAN (PJLP)TAHUN 2024 BPPP AMBON

Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi di Balai Pelatihan danPenyuluhan Perikanan (BPPP) Ambon, kami …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *