Kementerian Kelautan dan Perikanan – Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan Ambon BPPP Ambon – #2023 KKP THRIVE
Ambon-04 Juni 2021, Sekretaris Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM-KP) Dr. Kusdiantoro, S.Pi.M.Sc, didampingi Kepala BPPP Ambon Abubakar, S.St.Pi, M.Si, dan seluruh pegawai BPPP Ambon mengikuti pertemuan di Ruang Aula BPPP Ambon.
Sekretaris BRSDM-KP dalam pertemuan tersebut memberikan dorongan semangat serta motivasi kepada seluru pegawai BPPP Ambon dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi. Pesan penting yang disampaikan Sekretaris BRSDM-KP pada sesi pertemuan itu ialah komunikasi yang baik antara pimpinan dan pegawai harus dijaga, sehingga bisa menghasilkan karya-karya besar yang berdampak luas untuk kemajuan sektor kelautan dan perikanan.
Kusdiantoro menyampaikan bahwa BRSDM ini rumah kita, dan BPPP Ambon ini rumah para pegawai BPPP Ambon, sehingga maju tidaknya BPPP Ambon ditentukan oleh kesatuan pimpinan dan pegawai yakni satu pemikiran, satu langkah, satu hati dan satu tujuan. Untuk menuju ke arah itu ada “Tujuh Ion” yang harus dimiliki dan dilakukan. Tujuh Ion tersebut, yakni : vision, mission, action, passion, transformation, inovation, dan collaboration. Selain Tujuh Ion, Kusdiantoro juga manyampaikan bahwa ada 3 tingkatan bekerja yang bisa kita pilih, yakni bekerja keras, bekerja cerdas, dan bekerja ikhlas pada tingkatan tertinggi. Untuk bisa bekerja secara ikhlas maka setiap kita harus memiliki Big Book (buku besar), yang isinya ada lima (5) : Big Dream, Big Hope, Big Plan/Big Action, Big Spirit, dan Big Success. Kusdiantoro menutup motivasinya dengan sebuah ungkapan filosofis yakni, “filosofi tuna” yang dianalogikan dengan filosofi Aqua, bahwa Aqua berbeda harganya antara yang dijual di kaki lima dengan yang dijual di restoran apalagi di hotel bintang lima, padahal sama-sama Aqua. Jadi pilihannya adalah apakah Anda mau jadi seorang yang dihargai dengan harga kaki lima atau dihargai dengan harga bintang lima. Jangan mau jadi pegawai biasa, jadilah pegawai yang luar biasa, tutup Kusdiantoro.
