

Dalam arahannya saat membuka pelatihan, Dr. Lilly Aprilia Pregiwaty, S.Pi, M.Si, Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan Perikanan, menyampaikan bahwa budidaya lele tidak semudah yang dibayangkan, sehingga dibutuhkan semangat untuk terus berupaya baik bagi pembudidaya maupun pembudidaya pemula, dan terus berusaha memahami dengan baik cara budidaya lele ini dengan benar. Lilly juga menyampaikan bahwa dalam rangka mengantisipasi pemenuhan kebutuhan ikan masyarakat yang semakin meningkat dan di sisi lain jumlah hasil tangkapan ikan laut semakin menurun, maka kegiatan budidaya ikan diharapkan menjawab kebutuhan tersebut. Selain itu Lilly juga menyampaikan bahwa peserta pelatihan ini nantinya diharapkan bisa menjadi percontohan agar menjadi tempat belajar bagi masyarakat lain untuk bisa belajar budidaya ikan lele bioflock. Lilly juga mengajak Kadis Perikanan Konawe agar mendorong program membuat pakan ikan mandiri di kelompok pembudidaya, sehingga kebutuhan pakan yang cenderung menjadi kost terbesar dari kegiatan budidaya bisa dikurangi. Pengembangan produk olahan lele juga bisa dilakukan untuk peningkatan ekonomi keluarga pembudidaya, pungkas Lilly.

Pada kesempatan yang sama, Ir. Syahruddin, M.Si, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Konawe menyampaikan terima kasih kepada Puslatluh KP dan BPPP Ambon atas terselenggaranya kegiatan pelatihan ini. Menurutnya sistem bioflock masih langka di Konawe. Selain itu Syahruddin juga berterimakasih kepada Fachry Pahlevi Konggoasa, SE, yang telah menjembatani kegiatan ini bisa berlangsung. Harapannya ke depan, pelatihan semacam ini bisa dilaksanakan secara langsung saat kondisi Pandemi berlalu. Selanjutnya Syahruddin menyampaikan bahwa Kabupaten Konawe memiliki potensi besar untuk pengembangan budidaya perairan tawar, dan memiliki beberapa komoditas potensial selain ikan lele yakni patin dan nila, terang Syahruddin.