Home » KTI » Budidaya » BPPP Ambon Latih Pengangkutan Ikan Pasca Panen, Lilly : Pelatihan Ini Mendukung Usaha Mina Mania

BPPP Ambon Latih Pengangkutan Ikan Pasca Panen, Lilly : Pelatihan Ini Mendukung Usaha Mina Mania

Selasa 27 April 2021, BPPP Ambon kembali meluncurkan satu kegiatan pelatihan secara daring bidang budidaya perikanan dengan tema “pengangkutan ikan pasca panen”. Pelatihan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan KP, Dr. Lilly Aprilia Pregiwati. Dalam arahannya Lilly menyampaikan apresiasi kepada BPPP Ambon atas seri pelatihan yang sangat inspiratif ini. Menurut Lilly pemerintah saat ini terus mendorong pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi covid di antaranya melalui pelatihan seperti ini, dimana pelatihan ini bisa mendukung usaha mina mania. Juga meningkatkan pengetahuan dan keterampilan penyuluh dalam melakukan pendampingan bagi kelompok masyarakat pelaku utama dan pelaku usaha dampingannya. Lilly juga menyampaikan bahwa ikan memiliki value atau harga berdasarkan kesegarannya yang dikelaskan menjadi 3 tingkatan yakni ikan hidup; ikan segar; dan ikan beku, lalu selanjutnya harga juga dibedakan berdasarkan diversifikasi olahannya. Sejalan dengan pelatihan ini, perlu mina mania ketahui bahwa BPPP Ambon baru saja meluncurkan Gerai Ikan Segar yang bertujuan mengajak nelayan dan pembudidaya ikan, agar hasil tangkapan atau budidayanya bisa dijual dalam kondisi segar dan memperoleh harga yang baik, terang Lilly.
 
Latar belakang pelaksanaan pelatihan ini menurut Abubakar, Kepala BPPP Ambon, adalah bahwa perdagangan ikan hidup di Indonesia saat ini mulai berkembang, seiring meningkatnya permintaan terhadap ikan hidup baik laut maupun tawar, dan tidak lagi terbatas pada benih tetapi lebih kepada ikan hidup siap konsumsi. Sehingga para pelaku utama dan pelaku usaha membutuhkan kemampuan penanganan ikan hidup agar bisa sampai di tangan konsumen dengan baik, karena harga ikan hidup jauh lebih baik dibanding dengan ikan yg sudah mati. Abubakar sekilas memberikan gambaran terkait isi dari pelatihan ini yakni terkait teknik suplai oksigen dan mengontrol metabolisme dalam tubuh ikan, saat ikan dalam pengangkutan. Selanjutnya Abubakar ,menyampaikan bahwa tujuan pelatihan ini agar pelaku utama dan pelaku usaha memiliki pengetahuan dan keterampilan sehingga dapat melakukan pengangkutan pasca panen. Menghadapi kondidis new normal saat ini para pembudidaya diharapkan tetap bisa mengembangkan bisnisnya dengan mendekatkan produknya kepada pasar. Peserta pelatihan ini juga diharapkan nantinya akan menjadi strat up pelaku usaha perikanan, pungkas Abubakar.
 
Animo masyarakat terhadap pelatihan budidaya kali ini cukup tinggi. Hal ini terlihat dari banyaknya pendaftar yakni 657 orang yang didominasi (54%) laki-laki. Asal peserta paling banyak dari provinsi Jawa Timur, disusul Kalimantan dan Sulawesi Selatan. Pelatihan ini dilengkapi dengan instrumen evaluasi pelatihan sehingga peserta bisa memberikan evaluasi terhadap kegiatan pelatihan untuk menjadi bahan perbaikan ke depannya.

Baca Juga

Mendukung program terobosan pembangunan Kampung Perikanan Budidaya (KPB) BPPP Ambon menggelar Pelatihan Online Budidaya Ikan Nila

Senin, 30 Mei 2022, BPPP Ambon kembali menggelar Pelatihan online Budidaya Ikan Nila yang diikuti …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *